JAKARTA, PALPRES.COM – Sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) berperan pending dalam dalam mengembangkan dan mempertahankan vitalitas ekonomi, sosial, dan budaya di desa-desa seluruh Indonesia.
UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan.
Demikian diungkap Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki dalam acara Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 di Menara BRILiaN, Jakarta, Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Menurut Menteri Teten Masduki, baginya UMKM menjadi bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional, juga penting berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dijelaskan Menteri Teten, proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, dalam tiga tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih dari 0,1 persen setiap tahunnya.
“UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034, ini menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujar dia.
Sedangkan desa di Indonesia, lanjutnya, memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Sumber Daya Alam, Kerajinan Tangan, Pariwisata, Pertanian, Industri Kreatif, dan potensi luar biasa lainnya.
Komitmen Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kata Teten, juga selaras dengan pengembangan UKM dalam suatu klaster usaha.
BACA JUGA:Diidolakan oleh 3 Presiden Indonesia, Intip Keistimewaan 3 batu Akik Langka Ini
Diharapkan klaster usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan desa dan kebutuhan nasional.
“Saat ini KemenKopUKM sedang mengembangkan rumah produksi bersama di 10 daerah di Indonesia.
Adanya pengelolaan yang profesional dari hulu hingga hilir dalam rumah produksi bersama,” pungkasnya.