Kisah Hanzhalah, Sahabat yang Jasadnya Dimandikan Malaikat

Rabu 17-01-2024,20:56 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pada kesempatan kali ini kita akan mengisahkan tentang sahabat Hanzhalah yang dimandikan malaikat.

Seorang pemuda bernama Hanzalah pada malam harinya melakukan prosesi pernikahan seorang wanita bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul.  

Sebagai seorang suami, Hanzalah pun meminta izin kepada baginda Rosulullah SAW untuk menemani istri yang baru dinikahinya. 

Rasulullah SAW pun memberinya izin kepada Hanzhalah untuk menginap malam itu bersama pengantin yang baru ia nikahi.

BACA JUGA:Kisah Burung Merpati Bisa Menghentikan Amru Bin Ash Menaklukkan Fusthath, yuk Disimak!

Menjelang fajar, Hanzalah mendengar panggilan berperang menggema di seluruh langit Madinah, terdengar sayup-sayup seorang yang berseru dan mengumandangkan panggilan perang.

Suara itu semakin keras dan semakin keras. 

Karena pada saat itu Abu Sofyan bersama pasukannya sudah berbaris diluar Kota Madinah dan bersiap untuk menyerang pasukan kaum muslimin.

Tanpa banyak berpikir,  Hanzhalah langsung mengambil zirah dan pedangnya, dia lalu keluar dan berjalan menuju medan perang, diiringi doa istrinya.

BACA JUGA:Kisah Abdullah Dzul Bijadain, Sahabat yang Istiqomah di Jalan Allah SWT

Seruan perang untuk menghalau pasukan Abu Sofyan ternyata membuat Hanzalah lupa mandi wajib, dalam keadaan junub dia pun segera bergabung dengan Pasukan Rasulullah. 

Dalam perang perang Uhud tersebut, Rasulullah SAW mengkomandoi untuk bertahan sebisa mungkin menghalau serangan sembari mengarahkan panah-panah untuk menghujani pasukan Abu Sofyan. 

Pada serangan gelombang pertama, pasukan muslimin berhasil menggagalkan serangan pasukan musuh, tapi sayangnya, para pasukan pemanah tidak menghiraukan amanah Rasulullah untuk tetap berada di pos masing-masing.

Pasukan pemanah tersebut dengan sengaja turun dari perbukitan dan ikut mengumpulkan harta rampasan perang dari para pasukan kafir Abu Sofyan yang sudah mati, hal ini mengakibatkan turunnya penjagaan dan berkurangnya pengawasan beberapa sektor. 

BACA JUGA:Kisah Abu Sufyan bin Harb al-Qurasyi al-Umawi, Pemimpin Militer Islam

Kategori :