PALPRES.COM - Kabupaten Cilacap memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang unik.
Uniknya TPST ini lantaran memanfaatkan sampah untuk diubah menjadi produk pengganti bahan bakar.
Hasil tersebut kemudian dipasok ke pabrik semen yang terdapat di Jawa Tengah.
Lantas, seperti apa teknologi yang digunakan dalam mengolah sampah menjadi bahan bakar tersebut?
BACA JUGA:Honda Stylo 160 Segera Mengaspal di Indonesia Febuari 2024, Bikin Yamaha Lexi 155 Sulit Bernafas!
Diketahui, tempat pengolahan sampah ini menggunakan mesin Refuse Derived Fuel (RDF) yang berasal dari perusahaan teknologi daur ulang asal Denmark bernama Eggersmann.
Bahan bakar yang dihasilkan dari sampah tersebut bisa digunakan oleh pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).
Dengan adanya pasokan mesin RDF yang handal tersebut, TPST di Cilacap mampu mengolah sampah hingga 200 ton.
Apabila dihitung kapasitas produksi hariannya, maka pengolahan sampah ini bisa memanfaatkan 150 ton sampah untuk bisa menghasilkan 60 ton bahan bakar per harinya.
BACA JUGA:Sebelum Membeli, Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Yamaha Lexi LX 155 2024
BACA JUGA:Daftar Penerima Bansos PKH Sepanjang 2024 Keluar, Pastikan Namamu Ada di Link Berikut!
Sampah yang diolah oleh TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
Luasan tempat pengolahan sampah ini mencapai 4 hektare, sehingga bisa menyulap 120 ton sampah perharinya untuk dijadikan bahan bakar.
Informasinya, pembangunan TPST RDF Cilacap ini memakan waktu hingga 4 tahun lamanya.