Kemajuan progres megaproyek ini sangat mencerahkan masa depan ketahanan energi gas nasional.
BACA JUGA:RESMI! Bansos PKH Tahap 1 Cair Via ATM dan Pos Maret Ini. Cek Nama Penerima Disini
BACA JUGA:Ingin Hajat Dikabulkan Allah SWT, Buya Yahya: Beri Sedekah 3 Orang ini
Dimana alokasi gas yang difungsikan sebagai pasokan listrik Papua mencapai 20 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Harapannya, hingga tahun 2029 akan ada 85 persen tenaga kerja putra daerah yang terserap dalam megaproyek ini.
Daya serap tenaga kerja asli Papua sejauh ini mencapai 5.450 pekerja dengan porsi sudah mencapai 70 persennya.
Diketahui, progres pengerjaan kilang gas di Papua Barat ini telah dimulai sejak tahun 2016.
BACA JUGA:Lebih Worth It dari Xiamoi? Ini 3 Rekomendasi HP Sony Spek Maksimal Mulai 500 Ribuan
BACA JUGA:Buka Turnamen Bola Voli Pangdam Cup, Ini Kata Kapolda Sumsel
Pengerjaannya sempat tersendat akibat pandemi Covid-19.
Namun berkat komitmen kuat megaproyek Tangguh Train 3 berhasil terwujud.
Kilang gas alam cair ini dikelola oleh BP Berau Ltd yang merupakan kontraktor utama bagi SKK Migas.
Perusahaan migas ini diketahui mendominasi porsi saham, yakni memegang saham mayoritas sebesar 37,16 persen.
BACA JUGA:6 Khasiat Kulit Manggis yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh dan Cara Memanfaatkannya
BACA JUGA:Terpanjang di Indonesia, Inilah Proyek Jembatan Musi V di Sumatera Selatan, Kapan Rampung?
BP Berau Ltd turut menggaet sejumlah kontraktor lainnya yakni CNOOC Muturi Ltd, Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc dan KG Berau.