Habiskan Biaya Rp72,45 Triliun, Kilang Gas di Papua Barat Resmi Beroperasi, Serap 5.450 Pekerja Lokal?

Kamis 25-01-2024,09:15 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

PALPRES.COM - Kilang LNG Tangguh Train 3 di Papua Barat akhirnya resmi operasi secara komersial.

Artinya, kapasitas produksi kilang gas di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat ini bertambah 3,8 juta ton per tahun.

Sehingga, total produksi dari seluruh unit Kilang Tangguh LNG bisa mencapai 11,4 juta ton per tahunnya.

Megaproyek ini memiliki kapasitas jumbo yang mampu mengisi peran 35 persen dari total produksi nasional.

BACA JUGA:Motor Listrik Baru 2024 Seharga 13 Jutaan, Punya Desain Futuristik, Jarak 110 Km Bisa Dilibas

BACA JUGA:Rekomendasi Mobil Murah Jenis SUV di Awal 2024, Sangat Ideal Buat di Daerah, Gak Nyangka Harganya Segini

Dimana megaproyek inimenjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan fasilitas produksi gas alam cair di Indonesia.

Adanya Proyek Tangguh Train 3, terdapat penambahan dua anjungan lepas pantai, dermaga LMG dan 13 sumur produksi yang baru.

Pengerjaannya sendiri membutuhkan nilai investasi yang sagat besar, yakni mencapai USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun.

Lantas, mengapa Kilang Gas di Papua Barat ini terlihat begitu penting?

BACA JUGA:Baru Operasi 6 Tahun, Pabrik Kelapa Sawit Milik Perusahaan Malaysia di Kalimantan Barat Bangkrut, Mengapa?

BACA JUGA:Mimpi 12 Tahun Terwujud, Inilah Jembatan Kembar Senilai Rp72 Triliun di NTT, Kapan Beroperasi?

Alasannya adalah karena 75 persen dari produksi tahunan LNG dipasok ke PT PLN (Persero).

Itu artinya, ada 3.000 mega watt yang dipenuhi kilang ini untuk kebutuhan listrik dalam negeri.

Fokus pasokannya akan melayani pasar domestik, serta mampu penuhi kebutuhan listrik bagi 18 juta rumah.

Kategori :