PALPRES.COM - Kilang LNG Tangguh Train 3 di Papua Barat akhirnya resmi operasi secara komersial.
Artinya, kapasitas produksi kilang gas di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat ini bertambah 3,8 juta ton per tahun.
Sehingga, total produksi dari seluruh unit Kilang Tangguh LNG bisa mencapai 11,4 juta ton per tahunnya.
Megaproyek ini memiliki kapasitas jumbo yang mampu mengisi peran 35 persen dari total produksi nasional.
BACA JUGA:Motor Listrik Baru 2024 Seharga 13 Jutaan, Punya Desain Futuristik, Jarak 110 Km Bisa Dilibas
Dimana megaproyek inimenjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan fasilitas produksi gas alam cair di Indonesia.
Adanya Proyek Tangguh Train 3, terdapat penambahan dua anjungan lepas pantai, dermaga LMG dan 13 sumur produksi yang baru.
Pengerjaannya sendiri membutuhkan nilai investasi yang sagat besar, yakni mencapai USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun.
Lantas, mengapa Kilang Gas di Papua Barat ini terlihat begitu penting?
BACA JUGA:Mimpi 12 Tahun Terwujud, Inilah Jembatan Kembar Senilai Rp72 Triliun di NTT, Kapan Beroperasi?
Alasannya adalah karena 75 persen dari produksi tahunan LNG dipasok ke PT PLN (Persero).
Itu artinya, ada 3.000 mega watt yang dipenuhi kilang ini untuk kebutuhan listrik dalam negeri.
Fokus pasokannya akan melayani pasar domestik, serta mampu penuhi kebutuhan listrik bagi 18 juta rumah.