LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Kepala Koperasi Pengusaha Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kabupaten Bogor, Sukhaeri kepada wartawan mengungkapkan, tempa yang dibungkus plastik dan daun pisang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dari segi kebersihan dan keamanan tempe yang dibungkus plastik lebih unggul daripada menggunakan daun pisang, pasalnya dalam proses pembuatan tempe digunakan ragi yang akan menghasilkan bakteri basil proses fermentasi yang sangat sensitif terhadap bakteri pencemar.
Saat membungkus tempe dengan daun pisang, maka harus dipastikan daun pisang digunakan sudah bersih dan tidak tercemar, apabila daun pisang yang digunakan tidak dibersihkan terlebih dulu dengan baik, maka kemungkinan bakteri jahat ikut tumbuh berkembang dalam tempe.
Apalagi jika dalam proses pembuatan tempe terdapat celah daun yang sobek sehingga memudahkan bakteri untuk masuk, berbeda dengan plastik sebagai pembungkus yang lebih kedap udara sehingga terjamin kebersihan dan kemanannya.
BACA JUGA:10 Makanan Penyebab Obesitas, Ini Bahaya yang Mengintai Jika Dikonsumsi Berlebihan
Meski begitu, Sukhaeri mengatakan tempe yang dibungkus pakai daun pisang lebih unggul dari segi rasa dan kenikmatannya, karena memiliki aroma wangi serta khas.
Adapun manfaat Makanan yang dibungkus daun pisang, sejak lama sudah diketahui daun pisang memiliki manfaat untuk membungkus makanan, tidak hanya tempe biasanya juga untuk membungkus lontong, pepes dan botok.
Ada beragam manfaat yang didampatkan dari makanan yang dibungkus menggunakan daun pisang, karena daun pisang memiliki senyawa alami yang disebut polifenol seperti epigallocatechin gallate atau EGCG.
Senyawa ini merupakan antioksidan alami yang dapat memerangi radikal bebas dan mencegah penyakit, sama seperti antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau.
Selain itu, berbeda dengan pembungkus makanan sintetik, daun pisang lebih alami dan ramah lingkungan, kemudian tidak mengandung zat kimia berbahaya, daun pisang juga mudah diurai oleh alam sehingga tidak menambah permasalahan lingkungan akibat sampah. (*)