“Itu harus kita kejar untuk percepat pengerjaan kita datangkan lagi batching plant, jadi kita ada 2 batching plant dan 2 alat penghampar juga jadi supaya semunya bisa selesai tepat waktu,” bebernya.
Disinggung mengenai kendala dalam pengerjaan proyek tersebut, Surya mengatakan untuk saat ini yang menjadi kendala di lapangan yakni factor cuaca yang mana saat ini memasuki musim penghujan.
“Kalau kendala terutama yang belum dilantai kerja itu. Hujan juga karena kan kita kerja tanah itu, kalau airnya banyak kita harus keringkan dulu baru kita hampar untuk drainase," ujarnya.
Kendala saat ini pihaknya terhambat karena hujan meskipun tidak setiap hari hujan, sedangkan untuk kendala non teknis tidak terlalu banyak.
"Dulu ada lahan yang simpang bakaran jadi kendala, akhirnya kita cari solusi bahunya agak mengalah geser tapi badan jalan tetap," katanya.
BACA JUGA:Terpaksa Tender Ulang, Inilah Megaproyek Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Apa Penyebabnya?
Masih kata Surya Perdana mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya tengah mengajukan untuk penuntasan efektif dan juga penambahan waktu sampai Desember 2024.
Sebab di lapangan ada nambah tiang pancang di sebelah kiri, sedangkan sebelah kiri diperbaiki dengan kontrak yang sekarang (sampai September, red), jadi tidak semua tuntas.
"Kita usulkan untuk penuntasan dengan konsekuensi menambah waktu," katanya.
Selain itu, lanjut Surya Perdana, adanya usulan penambahan penuntasan efektif yang panjangnya sekitar 2,2 kilometer tersebut maka pihaknya juga mengusulkan penambahan anggaran.
BACA JUGA:Pangkas Waktu, Jalan Tol Baleno Rampung 2024, Gunakan Pekerja Lokal
BACA JUGA:Inilah Proyek Jalan Tol IKN - Balikpapan, Hemat Waktu Hingga 45 Menit, Progresnya?
"Rencananya ada penambahan anggaran, tapi itu masih dalam usulan. Kalau tidak salah penambahannya sekitar 15 an Miliar sampai 20 miliar,” pungkasnya.*