KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Asmar Wijaya mengenalkan 4 (empat) inovasi Pemkab OKI untuk pengendalian inflasi.
Terobosan tersebut antara lain, Perjaka, Bismilah, Balap Becak dan Midang.
Perjaka atau Perusahaan Menjaga Keterjangkaun Harga merupakan bentuk kerjasama Pemkab OKI dengan perusahaan/Swasta melalui Forum CSR, dengan mensubsidi komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Ada pula Bismillah atau Baznas Isi Subsidi melalui Amal Ibadah, yaitu penyaluran zakat, infak dari Baznas OKI untuk mensubsibidi komoditas pada pasar murah.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Mobil Murah Jenis SUV, Sangat Ideal Pengganti Raize dan Rocky
Kemudian Balap Becak yakni bantuan langsung bertanam cabe serentak yakni gerakan menam cabe oleh kecamatan dan desa yang didukung melalui dana kecamatan dan dana desa dengan binaan langsung Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di setiap kecamatan.
Terakhir, yakni aplikasi Midang ata Monitoring Harga dan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, berupa pemanfaatan teknologi informasi untuk memantau harga di tingkat pasar kerjasama Dinas Perdagangan dan Dinas Komunikasi Informatika OKI.
"Karena kabupaten ditetapkan sebagai salah satu dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), kami harus memantapkan sinergi dan inovasi pengendalian inflasi," ujar Pj Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya MSi.
Hal ini disampaikan Pj Bupati pada Launching Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Se-Sumatera Selatan Selatan (GPISS) bersamaan dengan Operasi Pasar Murah dilakukan secara serentak di Kabupaten dan Kota dalam wilayah Sumatera Selatan oleh Penjabat Gubernur Sumsel, A Fatoni di Kayuagung.
BACA JUGA:Dituding Kumpulkan Dana Kolektif, Ketua Forum Puskesmas OKI: Ini Bisa Digugat Secara Hukum
Kontribusi Pemkab OKI dalam gerakan yang digelar serentak se Sumsel itu, Pemkab OKI juga mengadakan Pasar Murah Bersubsidi untuk masyarakat di Gedung Kesenian Kayuagung.
Pada kesempatan itu disediakan sebanyak 8 Ton Beras dan 1.600 liter Minyak Goreng.
"Ada paket berupa Beras 5 Kg dan Minyak Goreng satu liter yang dijual Bersubsidi.
Kalau di pasar harganya senilai Rp80.000, disini masyarakat bisa membelinya hanya dengan Rp65.000," terang Asmar.