Jadi kalau kita belum terbiasa, jangan dipaksakan, lakukan secara bertahap.
Mulailah pesiapan puasa Ramadan dengan puasa atau beribadah di bulan Syakban.
Sebelum masuk bulan Ramadan kita hidupkan kiyamul lail, karena umumnya saat Ramadan akan meningkat ibadah malam, khususnya yang dikerjakan banyak orang yakni pasca shalat Isya dan sunahnya.
BACA JUGA:Dibuang Sayang! Inilah 6 Manfaat Biji Nangka dengan Segudang Nutrisinya untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Fakta Mencengangkan 5 Suku Gaib yang Ada di Indonesia, Kadang Ada Kadang Hilang Tanpa Jejak
Kalau tidak terbiasa mengerjakan hal itu, nanti ibadah yang kita lakukan tidak stabil.
Kalau mulai dari bulan Syakban kita bangun tunaikan, tubuh kita beradaptasi, maka setelah shalat Isya kita sudahh otomatis mengerjakan sholat sunahnya.
Bila kita terbiasa bangun malam tunaikan tajahud, maka khususnya 10 malam terakhir banyak yang diburu, yakni malam lailatul qodar. Jadi kebanyak 10 malam terakhir, orang-orang “menghidupkan” waktu malam untuk beribadah kepada Allah SWT.
Jadi di bulan Syakban kita biasakan dengan melakukan ibadah, termasuk ibadah sunah snecara bertahap.
BACA JUGA:Gamers Harus Tahu! Inilah 5 Tips Agar HP Tidak Lemot Saat Main Game, Nomor 4 Sering Diabaikan!
BACA JUGA:3 Rekomendasi Laptop Terbaik 2024, Cocok untuk Desainer Grafis, Harga Terjangkau dengan RAM 32 GB
Hal ini penting agar nantinya ketika kita akan menunaikan tarawih tidak berat, meski misalnya kita harus melakukannya hingga 23 rakaat.
Selain shalat, ibadah yang lain perlu juga dilakukan seperti baca Al Quran dan bersedekah.
Hal ini menjadi kesempatan untuk kita mendulang pahala, karena pahalanya dilipatgandakan beberapa kali, ketika saat Ramahan.
Bila kita tidak menggunakan kesempatan bulan Ramadan untuk menambah beribadah kepada Nya, maka akan sia-sia.