Selain itu, Imlek juga menjadi ajang pertemuan sosial di mana orang-orang bisa saling bertemu, merayakan, dan berinteraksi dengan anggota komunitas Tionghoa lainnya.
6. Membedakan periode waktu
Imlek juga bertujuan untuk memisahkan periode lama dari periode baru.
Perayaan Imlek menandai akhir musim dingin dan awal musim semi, yang dipercaya membawa perubahan energi.
Ini mewakili siklus alami dan memberikan sinyal bahwa masa sulit telah berlalu dan masa yang lebih baik akan datang.
7. Memperkuat identitas budaya
Imlek adalah simbol identitas budaya dan kebanggaan bagi masyarakat Tionghoa.
Selama perayaan ini, tradisi-tradisi khas Tionghoa dipraktikkan dengan penuh semangat, seperti mengecat pintu dengan warna merah, menggantung lentera merah, menyalakan petasan, dan menyajikan makanan khas Imlek.
Ini bertujuan untuk mempertahankan warisan budaya keluarga dan mengekspresikan kebanggaan akan identitas mereka.
8. Memupuk nilai-nilai keluarga
Imlek mendorong persatuan keluarga dan memperkuat ikatan antar anggota keluarga. Selama perayaan ini, anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama, berbagi cerita, dan berpartisipasi dalam aktivitas tradisional seperti memberikan amplop merah berisi uang kepada anak-anak.
Ini mendorong nilai-nilai keluarga, seperti penghormatan kepada orang tua, persaudaraan, dan penghargaan terhadap hubungan keluarga yang kuat.