Pembangunan jembatan Teluk Kendari ini 90 persen menggunakan material lokal, kecuali cable bearing dan expansion joint.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari ini berada di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari.
Biaya pembangunan jembatan Teluk Kendari ini bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp804 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.
BACA JUGA:Materialnya dari Eropa, Jembatan di Jawa Barat Berdiri Kokoh Selama 118 Tahun, Namanya?
Konstruksi jembatan Teluk Kendari meliputi jalan pendekat atau oprit (602,5 m), approach span (357,7 m), side span (180 m), bentang utama (200 m).
Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar (Kementerian PUPR, 2020).
Jembatan Teluk Kendari terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe, sehingga akan mempermudah mobilitas kendaraan logistik dari kawasan pelabuhan baru di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari.
Kehadiran Jembatan Teluk Kendari memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat khususnya Kota Kendari.
BACA JUGA:INGAT, Dilarang Membawa HP ke Bilik Suara, Berikut Alasannya
Jika selama ini masyarakat menghabiskan waktu tempuh hingga 30-35 menit untuk menyeberang menggunakan perahu, kini hanya membutuhkan sekitar 5 menit saja.
Dengan dibangunannya Jembatan Teluk Kendari ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar terutama untuk meningkatkan aksesibilitas antar kawasan dan peningkatan produktivitas masyarakat.*
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".