Sementara untuk pemilihan presiden di putaran kedua, LP3ES merilis kemenangan SBY-Jusuf Kalla dengan 62,2 persen dan Megawati-Hasyim 38,8 persen.
BACA JUGA:Elektabilitas Terbaru 3 Paslon Pilpres 2024 di 7 Survei Terakhir, Prabowo Gibran Teratas
Nah, ternyata hasil perhitungan cepat LP3ES tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan sura resmi yang dikeluarkan KPU.
Hasil perhitungan suara KPU, SBY-JK berhasil memenangi Pemilu dengan persentase 60,62 persen. Sementara, Golkar meraih 21,58 persen suara.
Lalu pada Pemilu 2009, Lembaga survey sudah banyak berdiri. Kala itu, Pemilu diikuti oleh 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni paslon 1 Megawati-Prabowo, paslon 2 SBY-Boediono, dan paslon 3 Jusuf Kalla-Wiranto.
Salah satu Lembaga survey saat itu yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis Partai Demokrat pada urutan pertama dengan persentase perolehan suara 20,34%, diikuti Golkar 14,85%, dan PDIP 14,07%.
BACA JUGA:Warga Palembang Tunggu Prabowo Subianto Sejak Pagi, Ada yang Rela Sewa Angkot
Lalu untuk Pilpres 2009, LSI menyatakan SBY-Boediono berhasil meraih suara sebesar 60,85% diikuti Megawati-Prabowo sebesar 26,56%.
Sedangkan, pasangan JK-Wiranto berada di posisi terakhir dengan perolehan suara 12,59%.
Dan ternyata, lagi-lagi hasil quick count tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil resmi KPU.
Dimana saat itu KPU menetapkan SBY-Boediono memenangi Pilpres dengan 60,80%, lalu Megawati-Prabowo memperoleh suara sebesar 26,79%, dan JK-Wiranto dengan perolehan suara 12,41%.
BACA JUGA:Hari Lahan Basah Sedunia, PHR Turut Serta Jaga Ekosistem Gambut di Pulau Terluar Indonesia
Pada Pemilu 2014 lembaga survei saat itu merilis Jokowi dan PDIP sebagai partai pengusungnya berhasil memenangi pemilu 2014.