
Sehingga sering disebutkan dalam amalan ibadah disebutkan iimaanan wahtisaaban yang berarti apa yang kita lakukan benar-benar keimanan kepada Allah SWT, bukan latah atau ikut-ikutan orang lain.
Kemudian, disaat kita menjauhi semua larangan, maka kita sadar larangan itu dimurkai Allah SWT.
Bila ada orang melakukan hal itu, maka disebut ahli surga.
BACA JUGA:Jadwal Sholat Kota Palembang Beserta Niatnya, Hari Ini Ahad 18 Februari 2024
BACA JUGA:Mau Perpanjang SIM Online atau Cara Konvensional? Simak Prosedur dan Syaratnya, Gampang Anti Ribet!
Namun sesekali orang tersebut tergelincir dalam dosa, maka selagi dia bertaubat, Insya Allah akan diampuni dosanya oleh Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW mencontohkan kepada kita bagaimana beliau yang tidak ada dosa saja, selalu beristighfar atau memohon ampun kepada Allah SWT, tidak kurang dari 70 kali.
Jika permohonan ampunan kita di dunia, maka akan diampunkan semua dosa.
Sehingga tidak masuk dalam timbangan amal jelek, dan tidak menjadi teman jelek di alam barzah dan tidak akan membebani kita melangkah di padang mashar dan tidak akan merepotkan di saat kita menyeberang ke jembatan shiratal mustaqim.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Laptop Harga 5 Jutaan dengan Fitur dan Spek Dewa, Wajib Punya!
Inilah golongan orang-orang yang akan masuk surga tanpa dihisab, dan bahkan meluncur ke surga seperti kilat.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW mengatakan, orang-orang yang konsisten melakukan qiyamul lail atau bangun malam, maka akan masuk surga tanpa dihisab.
Masuk surga tanpa dihisab itu, merupakan karunia yang tidak terhingga dari Allah SWT.
Karena tidak semua orang mendapatkan keistimewaan masuk surga tanpa dihisab.
BACA JUGA:10 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi UniRank 2024, UI, UGM dan Unair Memimpin