Bermula dari Gedung C yang rancangannya dibuat oleh arsitektur bernama Ir P de Rieu.
BACA JUGA:7 Makanan yang Jadi Primadona Oleh-oleh Khas Salatiga, Rasanya Enak Harganya Murah
BACA JUGA:Libur Lebaran 2024 Asyiknya ke 6 Tempat Wisata Air di Jakarta, Bisa Seru-seruan di 9 Kolam Tematik
Dulunya, gedung yang pertama dibangun berfungsi untuk kantor percetakan karcis kereta api.
Usai arsitektur tersebut meninggal, perannya digantikan oleh Prof J Klinkhamer dan BJ Oundag yang melanjutkan pembangunan Gedung A.
Dimana fungsi dari bagian kedua gedung ini adalah sebagai kantor utama NISM.
Diketahui, proses pembangunannya bermula sejak Februari 1904 hingga Juli 1907.
BACA JUGA:Berada di Ketinggian 14 Mdpl, Inilah Bandara Swasta di Kalimantan Timur, Siapa Pemiliknya?
Kebutuhan industrii kereta api di Indonesia semakin kompleks, sehingga dibangun sarana dan prasarana penunjang gedung selanjutnya.
Gedung B yang masih dirancang oleh dua arsitektur sebelumnya akhirnya dibangun dan disusul dua bangunan sisanya.
Kemudian Gedung D dan E dibangun oleh arsitek Thomas Karsten yang disebut merupakan perancang bangunan termuda di antara arsitek lainnya.
Jadi, bangunan apa yang disebut mirip dengan gerbong kereta api tersebut?
BACA JUGA:Dapat Kucuran Dana hingga Rp1,2 Triliun, Jalan di Sumatera Utara Mulus saat Lebaran 2024
Bangunan yang mempunyai banyak pintu dan jendela itu lebih dikenal dengan Lawang Sewu.