Setahun kemudian, jembatan ini kembali dibangun dengan nama baru yaitu Hoederpasar Brug atau Jembatan Ayam.
BACA JUGA:Jangan Sampe Nyesel! Inilah 7 Tips Memilih Kamera Mirrorless Murah Tapi Ga Murahan
BACA JUGA:5 Produk Serum Wajah Pria dengan Kandungan Niacinamide, Kulit Kusam Jadi Cerah
Ini dikarenakan lokasi dari jembatan tersebut sering dijadikan tempat jual beli ayam.
Nama itu bertahan hingga puluhan tahun, jembatan rakitan daru kayu ini kembali hancur akibat banjir dan abrasi air laut.
Selanjutnya jembatan ini kembali dibangun dan mempunyai nama baru Middelpunt Burg atau Jembatan Pusat.
Lalu, pada tahun 1938, kontruksi dari jembatan diubah secara keseluruhan menjadi sebuah jembatan gantung.
BACA JUGA:Waspada! 5 Hal Ini Dianggap Sepele Saat Ngebut di Jalan Tol, Bisa Berakibat Fatal
BACA JUGA:Bukan iPhone, Ini 5 Besar HP Terlaris di Indonesia, Nomor 2 Bikin Kaget!
Tujuannya agar jembatan ini bisa diangkat untuk lalulintas kapal dan untuk mencegah kerusakan akibat banjir.
Dengan kontruksinya yang berubah membuat jembatan ini kembali berganti nama dari Jembatan Wilhelmina menjadi Ophalsbrug Juliana atau Juliana Benhard.
Nama tersebut sesuai dengan nama Ratu Juliana yang ketika itu menjadi ratu Belanda yang merupakan anak perempuan dari Ratu Wilhelmina.
Saat ini, jembatan tersebut masih berdiri kokoh meski kayu hutannya telah berubah menjadi rangka baja.
BACA JUGA:Kolektor Banyak Memburu, Inilah 5 Vespa Klasik Langka yang Paling Dicari, Unik dan Antik!
BACA JUGA:Berita Terbaru: Pencairan Bansos Reguler Melalui Kantor Pos, Simak Bocoran Pencairannya di Sini!
Uniknya, namanya juga telah berubah sekarang ini menjadi Jembatan Kota Intan.