Kemudian yang menjadi pertanyaan, kenapa?
Proyek yang digadang-gadang memakan anggaran sebesar Rp198,5 Miliar tersebut untuk sementara ditunda, lantaran anggaran yang menjadi masalahnya.
Seharusnya, dengan memperhatikan kemacetan yang kian parah di kawasan tersebut, DPRD Provinsi Jambi musti lebih gencar membahas masalah tersebut.
BACA JUGA:Spesifikasi Redmi Note 12 Pro Plus 5G, HP Termurah dengan Kamera 200 MP, Dibekali Fitur PDAF dan OIS
BACA JUGA:Memakan Waktu 15 Tahun, Pembangunan Bendungan di Aceh Habiskan Dana Rp56,8 Miliar, Sudah Rampung?
Per tahun 2020, jumlah kendaraan di Kota Jambi sudah mencapai 901.118 unit.
Artinya pembanguan Fly Over Simpang Mayang tersebut tidak dapat dielakan lagi.
Nurjanah, warga yang tinggal di Beliung, mengatakan sudah selayaknya ada perencanaan yang matang dari pemerintah mengenai titik kepadatan di jalur Simpang 4 Mayang.
Selain kepadatan kendaraan, parkir yang memakan badan jalan juga turut andil dalam ciptakan kemacetan di wilayah itu.
BACA JUGA:9 Fakta Makassar New Port, Resmi Jadi Pelabuhan Terbesar di Indonesia Timur
BACA JUGA:Hanya Rp 7 Jutaan, HP Oppo Reno 11 Pro 5G Speknya Mirip iPhone, Yuk Intip Jeroannya!
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Feri, warga sekitar, yang tinggal di daerah 16.
Dirinya mengungkapkan, jika sudah akhir pekan (Sabtu - Minggu), dan hari Senin, di sekitaran Jamtos juga banyak parkir yang memakan badan jalan.
“Ada Pos Polisi tapi petugasnya jarang di tempat," katanya.
Adapun beberapa alasan lain selain dana, terkait ditundanya realisasi pembangunan Fly Over Simpang Mayang ini diantaranya terdapat koreksi perencanaan dari Kementerian PUPR terhadap wacana pembangunan proyek ini yang belum diperbaiki.
BACA JUGA:Bukan Snapdragon, Ternyata Samsung Galaxy M34 5G Gunakan Chipset Ini Buat Nge-Game, Baterai Besar