“Kami berharap kita bisa menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dan memanfaatkan sarana yang diberikan pemerintah melalui gelombang Prakerja 2024, ayo buat akun sekarang di Prakerja.go.id,” kata Menko Airlangga.
Pihaknya berharap agar lembaga pelatihan khususnya perusahaan yang memiliki Corporate University untuk bergabung dalam ekosistem Prakerja.
“Mari berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja kita”, ajaknya.
Seperti diketahui, Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pada tahun 2020, telah menjadi ikon program pemerintah dalam mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing di pasar kerja.
BACA JUGA:Apa Hukum Pacaran Saat Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Lengkap Ustad Abdul Somad
Program ini telah memberikan manfaat kepada 17,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Selama tiga tahun lebih, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan secara inklusif diantaranya 51 persen Perempuan.
Kemudian 48 persen berasal dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem dan 2 persen dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3 persen dari penyandang disabilitas.
Di tahun 2023 sendiri, gelombang Prakerja telah kembali pada skema normal dan berkolaborasi dengan 245 Lembaga Pelatihan untuk menyediakan tidak kurang dari 1.216 pelatihan.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Kamera Analog, Harga Mulai 200 Ribuan, Foto Dijamin Makin Aesthetic
Mulai dari pelatihan tatap muka (luring) maupun webinar (daring) dalam berbagai kategori pelatihan seperti greenskills, digital termasuk AI, yang mendukung hilirisasi.
Dari hasil rapat Komite Cipta Kerja diketahui bahwa Prakerja telah banyak dievaluasi dan hasilnya positif.
“Program Prakerja telah terbukti efektif dalam membantu masyarakat luas untuk mendapatkan pekerjaan juga meningkatkan semangat belajar melalui digitalisasi,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Dijelaskannya, tahun 2023 saja dengan skema normal, angka kepesertaan lebih tinggi 14,29 persen dari target awal.
BACA JUGA:Mengapa Setir Mobil Berat ke Kanan? Temukan Penyebab dan Solusinya di Sini
Hal itu berdampak meningkatkan peluang kerja ini juga dikonfirmasi oleh studi Definit dari ADB dimana angkanya mencapai 95 persen.