PALPRES.COM- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan berhasil mendorong penggunaan penggunaan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) oleh masyarakat.
Berupa gas methan yang berasal dari pengolahan sampah organik melalui program CSR unggulan di bidang lingkungan, yakni Program Waste to Energy for Community (Wasteco) yang dijalankan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Program Wasteco terbukti memberikan manfaat secara ekonomi bagi sekitar 1.250 warga masyarakat di wilayah TPAS Manggar dan dampak lingkungan yang positif.
Dimana masyarakat dapat merasakan manfaat dari pengelolaan sampah untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang dipakai dalam aktivitas hidup sehari-hari dan juga mendukung usaha mereka.
BACA JUGA:Punya Desain Unik, Ini Motor Terbaru dari Yamaha dengan Mesin 125 cc
Keberadaan Program Wasteco kini telah mendorong tumbuhnya 28 UMKM lokal.
Saat berkunjung dan berdiskusi dengan warga penerima manfaat program beberapa waktu lalu, Senior Manager Relations PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Handri Ramdhani memaparkan bahwa Program Wasteco yang merupakan kolaborasi PHM dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.
Turut mendukung ketersediaan akses energi yang lebih terjangkau bagi masyarakat, andal, dan berkelanjutan dari sisi lingkungan.
Menurutnya, kesuksesan program ini layak menjadi kisah inspiratif dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari 2024.
BACA JUGA:Disetujui, Pertamina Hulu Mahakam Kembali Kelola Proyek OPLL-3B Offshore
“Estimasi penghematan biaya memasak keluarga di sekitar TPAS Manggar mencapai sekitar Rp 420 juta per tahun, dengan mengurangi total penggunaan elpiji 3 kg sebanyak 16.800 tabung per tahun,” tutur Handri.
Handri menambahkan bahwa pengurangan LPG ini berarti juga pengurangan biaya impor LPG yang memakai devisa negara.
Dalam implementasinya, Handri menjelaskan bahwa Program Wasteco mengadopsi enam teknologi eksplorasi migas untuk mengolah gas metana.