Dengan panjang mencapai 1.208 meter, terowongan ini dinobatkan sebagai terowongan terpanjang di Indonesia.
BACA JUGA:Hasilkan Daya Listrik 122,45 Mega Watt dari PLTA, 11 Bendungan Ditarget Rampung Hingga 2027
BACA JUGA:Batam - Singapura Kolaborasi, Siap Bangun Jembatan Sepanjang 14,74 KM, Disini Lokasinya
Di masa kolonialisme, terowongan ini digunakan untuk kepentingan ekonomi khususnya pada sumber daya alam hasil perkebunan.
Wilayah yang berdekatan dengan Terowongan Wilhelmina, dulunya merupakan perkebunan yang hasilnya harus didistribusikan ke daerah lain melalui jalur kereta api.
Bagi masyarakat sekitar, terowongan ini disebut masyarakat sebagai 'Terowongan Sumber'.
Sayangnya, terowongan Wilhelmina saat ini tidak lagi difungsikan sebagaimana pada masa lalu.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A24, Ponsel Canggih dengan Harga Ramah Dompet, Cek Spesifikasi Lengkapnya di Sini
BACA JUGA:Tips Agar Kuat Puasa Ramadan Bagi Penderita Maag, Berikut Resep Minuman Herbal yang mudah Buatnya
Diketahui, terowongan terpanjang ini tidak lagi difungsikan sejak tahun 1980-an.
Kondisinya juga sudah tidak terawat sehingga butuh biaya yang besar jika ingin mengaktifkan kembali terowongan tersebut.
Selain itu, sejumlah besi rel kereta yang terpasang juga hilang dicuri serta ditumbuhi tanaman liar di dalam terowongan.
Ratu Wilhelmina merupakan pemimpin kerajaan periode 1890 - 1948, dimana Indonesia di masa itu memasuki masa revolusi fisik dalam mempertahankan kemerdekaan.
BACA JUGA:Tinjau Infrastruktur di Kota Palembang, Plh Sekda Edward Candra Dampingi Reses Komisi V DPR RI
Demikianlah informasi mengenai terowongan terpanjang di Indonesia yang menyimpan kisah kelam masa lalu.