Di beberapa tradisi atau budaya, ada yang memandang gorengan sebagai makanan yang kurang bermartabat atau kurang berkelas untuk dikonsumsi sebagai makanan berbuka puasa.
Sehingga, secara sosial-budaya, konsumsi gorengan saat berbuka puasa mungkin dianggap kurang sesuai dengan momen yang sakral dan penuh keberkahan ini.
Dalam Islam sendiri juga terdapat anjuran untuk menjaga kesehatan dan memilih makanan yang baik bagi tubuh.
BACA JUGA:Harga Bikin Kaget, Ini Motor Baru Yamaha 2024 Mirip NMAX Dek Rata
BACA JUGA:Tips Mengatasi Tantangan Bekerja Saat Puasa, Tetap Produktif di Bulan Ramadan!
Prinsip keseimbangan makanan yang sehat, beragam, dan bergizi seimbang juga berlaku dalam anjuran berbuka puasa.
Menjaga pola makan yang seimbang dengan memilih makanan yang bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, protein nabati, serta karbohidrat kompleks lebih sesuai dengan anjuran agama dan juga lebih baik bagi kesehatan tubuh.
Gorengan cenderung memiliki kandungan kalori yang tinggi.
Mengonsumsi makanan berkalori tinggi seperti gorengan secara berlebihan bisa menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, berkontribusi pada peningkatan berat badan, dan meningkatkan risiko obesitas.
BACA JUGA:6 Resep Olahan Sosis Praktis Buat Menu Sahur
BACA JUGA:Ajudan Prabowo, Mayor Teddy Jabat Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu
Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama bagi berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, membatasi konsumsi gorengan dan makanan berkalori tinggi lainnya saat berbuka puasa dapat membantu menjaga berat badan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, konsumsi makanan berlemak tinggi seperti gorengan dalam jumlah yang berlebihan juga dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Lemak jenuh dan lemak trans yang terkandung dalam minyak goreng dapat menyebabkan peradangan kronis yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:Pilih Susu atau Es Teh Saat Berbuka? Simak Disini Kedua Khasiatnya