PALPRES.COM- Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang mitos memelihara burung perkutut yang harus berjumlah ganjil serta alasannya.
Sejak zaman dahulu burung perkutut lokal memang sering dikaitkan dengan mitos-mitos yang berhubungan dengan hal-hal gaib.
Burung perkutut yang menjadi cerita turun-temurun di masyarakat bahkan terkadang menjadi sebuah pakem atau aturan dalam memelihara burung perkutut lokal.
Padahal sesungguhnya aturan atau pakem tersebut memiliki maksud debit utuh atau jangan yang tersirat yang harus dipahami maksud dan maknanya.
BACA JUGA:7 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Perkutut dan Cara Mengobatinya
Kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, jadi bukan aturan atau patungnya yang wajib diikuti, tapi makna dari perjuangan wejangan tersirat yang terkandung dalam aturan atau pakem.
Termasuk pada nama-nama katuranggan perkutut itulah yang harus dipahami filosofi dan maksudnya.
Kemudian diikuti karena nama perkutut itu sendiri merupakan singkatan dari perkoro dan butuh didot yang artinya perihal yang harus diikuti atau dianut.
Salah satu mitos yang menjadi pakem bagi sebagian penggemar burung perkutut adalah tentang aturan memelihara burung perkutut yang harus berjumlah ganjil.
BACA JUGA:7 Perkutut Katuranggan Pembawa Rezeki dan Keberuntungan Bagi Pemiliknya, Wajib Pelihara
Mitos tersebut menjadi pakem yang diikuti oleh para penggemar burung perkutut zaman dulu dan sampai sekarang juga masih diikuti oleh sebagian penggemar burung perkutut lokal.
Sebetulnya anjuran memelihara burung perkutut dalam jumlah ganjil memiliki filosofi bahwa segala semua tuh yang telah genap berarti sudah selesai.
Dengan demikian sesuatu yang ganjil berarti belum genap atau belum sempurna dan perlu dilanjutkan atau disempurnakan.
Jadi anjuran untuk memelihara burung perkutut dalam jumlah ganjil merupakan simbol pengharapan atas keberlanjutan kedinamisan dan keinginan untuk terus berkembang.
BACA JUGA:13 Perkutut Pembawa Rezeki Berlimpah, Inilah Tanda dan Ciri Fisiknya