اللَّهُمَّ لَا تَخْذُلْنِي فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ، وَلا تَضْرِبْنِي بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ، وَزَحْزِحْنِي فِيهِ مِنْ مُوجِبَاتِ سَخَطِكَ، بِمَنكَ وَآيَادِيكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِينَ
Arab Latin: Allahumma la takhdzulni fihi lita'arrudhi ma'shiyatika, wa la tadhribni bisiyathi naqimika, wa zahrihni fihi min mujibati sakhatika, bimannika wa ayatika ya Muntaha raghbatir raghibin.
Artinya: "Ya Allah, jangan hinakan daku di dalamnya karena perlakuan maksiat pada-Mu, jangan siksa daku, jauhkan daku di dalamnya dari keharusan murka-Mu, dengan karunia dan anugerah-Mu wahai puncak keinginan orang-orang yang berharap."
Dilansir dari laman Universitas Al Azhar Indonesia, hari keenam bulan Ramadan ini memiliki sebuah keutamaan khusus.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Kitab Shahih yakni Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah oleh Syeikh Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi.
BACA JUGA:Makan Sahur Saat Sudah Masuk Imsak, Sahkah Puasanya? Ini Pendapat Ulama
BACA JUGA:Apakah Berbohong Membatalkan Puasa, Cek Disini Kebenarannya!
Dalam kitab itu dijelaskan keutamaan hari keenam bulan Ramadan adalah sebagai berikut:
"Allah SWT akan memberikan seratus ribu kota di surga Darus Salam, di setiap kota terdapat seratus perkampungan, di setiap perkampungan terdapat seratus ribu rumah, di setiap rumah terdapat seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang. Setiap tempat tidur panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagai pasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan."
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".