Gunakan ABT Rp5,8 Triliun, Pemerintah Masifkan Pompanisasi di Lahan Tadah Hujan Atasi Dampak El Nino

Rabu 20-03-2024,15:57 WIB
Reporter : Jonison
Editor : Iqbal DJ

Mentan menyingung terkait realisasi kebijakan penambahan kuantum pupuk tahun 2024 dari sebelumnya 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

BACA JUGA:Sri Mulyani Sebut Anggaran Bansos Melonjak dari Rp9,6 T Menjadi Rp22,5 T, Disalurkan ke Kementerian Ini

BACA JUGA:3 Pejabat PLN Ini Dicekal KPK Keluar Negeri, Dijadikan Tersangka Korupsi Proyek di PLTU Bukit Asam

Amran menyampaikan jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan segera mengeluarkan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).

“Pupuk kuantumnya tahun 2024 ini 4,7 juta ton, kemudian dinaikkan menjadi dua kali lipat 9,55 juta ton.

Itu arahan dari Bapak Presiden.

Dalam waktu dekat DIPA-nya keluar, sesuai kesepakatan kita dan Menteri Keuangan akan keluarkan DIPA dalam waktu dekat,” tandasnya.

BACA JUGA:KPK Bidik Dugaan Korupsi Proyek Pekerjaan di PLTU Bukit Asam, PLN Tersangka?

BACA JUGA:Kesempatan THR Cair Buat Beli HP Baru Harga Rp1 Jutaan, Kamera Kece Main Game juga Mulus, Ini Daftarnya

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan untuk perpanjangan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium.

Kebijakan ini diambil guna mendukung ketersediaan stok beras di berbagai wilayah di tanah air.

“Badan Pangan Nasional tadi juga menyampaikan kepada Pak Presiden agar relaksasi harga beras premium yang sebelumnya Rp13.900 ke Rp14.900.

Kita minta izin dan telah disetujui untuk diperpanjang 1 bulan.

BACA JUGA:SAH! Cek Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2024 di 33 Provinsi

BACA JUGA:Promo Tiket Kereta Murah Lebaran 2024, Eksekutif Hanya Rp150.000, Catat Tanggal Pembeliannya

Ini agar stok yang ada di market terutama di modern market dan outlet-outlet itu terjaga ya,” ujar Arief.

Kategori :