PALPRES.COM- Dewan Pembina Persatuan Batu Akik Nusantara (Perkobakin), RM Syafei SP mengungkapkan, saat ini terjadi penurunan cukup drastis proses jual beli batu akik di kalangan masyarakat umum karena proses seleksi alam.
"Yang bertahan saat ini adalah kolektor batu akik penikmat dan reseler, karena bagaimana pun penikmat dan kolektor tetap bertahan dan tidak terpengaruh oleh suasana," ujarnya.
Pria akrab disapa Bang Endik ini mengaku, saat ini ada beberapa jenis batu akik yang masih diburu kolektor, antara lain Batu Bacan, Batu Solar Aceh, Batu Biru Batu Raja, Batu Kalimaya Banten, Batu Hijau Garut, Batu Bulu Macan Lumajang dan Batu Giok Papua.
"Untuk harga batu akik juga tetap stabil sesuai kualitasnya, misalnya Batu Bacan, kalau ada kualitas maka ada pula harganya," ungkapnya.
BACA JUGA:Batu Akik Ini Ada Dalam Bahasa Sangsekerta, Khasiat Nyata dari Masa Lampau
BACA JUGA:Mengenal Batu Akik Bulu Macan, Keindahan Alami dari Kekayaan Alam Indonesia
Untuk wilayah Sumatera Selatan, ada jenis batu akik biru Batu Raja yang dikenal dengan blue Safire nya Indonesia.
"Contohnya saja batu biru Batu Raja, semakin biru warnanya, maka harganya pun semakin tinggi, bahkan bisa mencapai puluhan juta," katanya lagi.
Guna mempertahankan eksistensi batu akik sebagai bagian kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan kebudayaan masyarakat Indonesia, oleh sebab visi Perkobakin adalag menebarkan virus bangga pakai batu akik.
"Ya salah satu caranya dengan menggalakkan posting batgu akik yang dipakai dijari, sehingga yg melihat akan tergoda untuk memilikinya, dimulai dari yang murah terlebih dahulu, yang penting punya rasa cinta, setelah itu akan bangga memakainya," pungkasnya.