Antioksidan dalam teh berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan membantu mencegah berbagai penyakit kronis.
BACA JUGA:Shin Tae yong: Misi Bawa Timnas Indonesia Raih Kemenangan di Vietnam, Pecahkan Rekor Buruk
BACA JUGA:Pas Diajak Mudik Lebaran, Jarak Tempuh BYD Dolphin Bisa Sejauh Ini
Namun, ketika teh dicampur dengan gula, manfaat antioksidan tersebut bisa tereduksi karena gula sendiri bisa berperan sebagai penyebab terjadinya stres oksidatif dalam tubuh.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri baik dalam saluran cerna.
Bakteri baik dalam usus memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi gula yang tinggi dapat memberi makan bakteri jahat dalam saluran pencernaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh.
BACA JUGA:Berikut Ini 5 Jenis Batu Akik Asal Pacitan Paling Disukai Kolektor
BACA JUGA:5 Cafe Estetik yang Instagramable, Cocok Jadi Tempat Bukber di Palembang, Pas di Kantong Anak Muda
Oleh karena itu, kita sebaiknya membatasi konsumsi gula tambahan, termasuk ketika menyeduh dan meminum teh.
Jika kamu terbiasa minum teh dengan pemanis, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah gula yang ditambahkan atau menggantinya dengan pemanis alami seperti madu atau stevia.
Alternatif lainnya adalah dengan menikmati teh tanpa tambahan gula sama sekali, atau memilih teh herbal yang memiliki rasa alami yang sudah cukup manis.
Dengan meminimalkan konsumsi gula tambahan dalam teh, kita dapat tetap menikmati manfaat kesehatan teh tanpa harus mengorbankan kesejahteraan tubuh.
BACA JUGA:Dewan Pembina Perkobakin RM Syafei Sebut Ini 5 Jenis Batu Akik Wajib Dikoleksi Kolektor
Secara keseluruhan, penting bagi kita untuk memperhatikan jumlah gula yang kita konsumsi setiap harinya, termasuk dalam minuman seperti teh.