Dari latar belakang tersebut, ada 4 bahasa yang digunakan oleh masyarakat Empat Lawang pada umumnya.
Bahasa dari Suku Sungai Lintang yang kentalnya ujung kato menggunakan O.
Misalnya "Nedo" artinya "Tidak".
BACA JUGA:Pemuda Empat Lawang Ini Sarat Prestasi, Kenalan Yuk dengan Nicko Arya Revaldy
BACA JUGA:Siap-siap! ASN Empat Lawang Bakal Dapat Tambahan Penghasilan 2 Kali Lipat
Lalu suku dari arus Sungai Musi yang penggunaan katanya di ujung kata menggunakan huruf E (Huruf besar).
Misalnya "Nede" artinya "Tidak".
Lalu bahasa dari Suku Besemah yang ujung katanya menggunakan e (Huruf kecil).
Misalnya "Dide" artinya "Tidak".
BACA JUGA:Kuliner Satu Ini Primadona di Empat Lawang saat Ramadan, Jadi Buruan untuk Berbuka Puasa
BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Gelar Safari Ramadan 2024, Ini Harapan Pj Bupati Fauzan Khoiri
Selanjutnya ada bahasa dari Suku Saling yang paling susah untuk dipelajari.
Bahkan Fayzan sendiri juga belum terlalu mengerti tentang bahasa yang digunakan oleh Kecamatan Saling.
Bahasa dari Kecamatan Saling ini salah satu contohnya adalah "Col" artinya "Tidak ada".
"Kalau bahasa Saling sampai sekarang saya belum paham betul," ucap Fauzan.