PALPRES.COM - Ateis bisa diartikan sebagai suatu pandangan yang menolak keberadaan Tuhan atau tidak percaya sama sekali dengan adanya Tuhan.
Pilihan atau prinsip hidup untuk tidak percaya pada Sang Pencipta ini sepertinya menjadi hal yang semakin biasa dan umum.
Sebenarnya sudah sejak dulu banyak manusia yang tidak percaya pada Tuhan.
Namun, paham atheisme ini semakin kuat dan menjadi pilihan yang terbuka mulai abad ke-17 dan 18.
BACA JUGA:Saat Ramadan, Pesawat Israel Bom Kedubes Iran di Suriah
BACA JUGA:Tabrak Jembatan Baltimore, Kapal Cargo Dali Berbendera Singapura Alami Kerusakan
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang makin berkembang bahkan terkadang diluar nalar Ateis seolah semakin menemukan habitatnya.
Jumlah kehidupan yang tidak memiliki pedoman dasar agama, suka atau tidak telah menyumbang hingga 40% pada perkembangan ekonomi global di tahun 1990-an.
Bahkan menurut sebuah penelitian dari Mississipi State University and West Virginia University terungkap bahwa ateis dan agnostik berhubungan positif dengan kewirausahaan produktif.
Makin produktifnya kewirausahaan ini lantaran lebih banyak orang memilih menghabiskan waktu untuk berbisnis, daripada melakukan ibadah.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gallup International Association (GIA) pada 61 negara yang merupakan dua pertiga populasi di dunia, ditemukan sebanyak 16% orang di dunia ternyata tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Asia ternyata menjadi wilayah yang memiliki jumlah penganut Ateis terbanyak, yang terdiri dari beberapa negara seperti Jepang, Republik Ceko, Swedia dan Vietnam yang tercatat sebagai negara yang paling tidak religius.
Hal ini cocok dengan temuan dari Pew Research Center’s, yang mejelaskan bahwa Republik Ceko merupakan negara dengan jumlah penduduk Ateis terbanyak yang mencapai 78,4% pada tahun 2022.