Penduduk di Desa Sade mayoritas hidup dari sektor pertanian.
Selain itu, sejak diperkenalkan secara luas sebagai Desa yang masih kental dengan kebudayaan aslinya, hampir seluruh rumah di Desa ini menjual hasil tenun.
Di setiap rumah, para perempuan muda, setengah baya, hingga yang sudah tua sibuk menenun kain dengan berbagai corak.
BACA JUGA:Inilah 4 Tradisi Menarik Wong Palembang Saat Sambut Hari Raya Idul Fitri, Kamu Tahu?
Hasil tenunan mereka berupa bahan kain yang siap untuk dijahit, atau kain sarung jadi, sejadah, dan lain-lainya.
Mereka memajang hasil tenunan tersebut untuk dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 100.000.
3. Tradisi pernikahan
Di Desa Sade, anak perempuan berusia 14 tahun sudah diizinkan menikah atau berkeluarga. Sedangkan untuk pria, mereka rata-rata mulai berkeluarga di usia 19-20 tahun.
BACA JUGA:Ratu dari Segala Kain! Ini 5 Fakta Menarik Songket Palembang, Bernilai Hingga Jutaan Rupiah
BACA JUGA:5 Motif Songket Terkenal di Palembang, Melambangkan Kebangasawanan Masa Kesultanan
4. Menculik Calon Istri
Melanjutkan tradisi menikah muda diatas tadi, sebelum menikah ada satu tradisi unik yang lain mereka lakukan khusus sebelum pernikahan berlangsung.
Jadi tradisi ini adalah setiap perempuan akan menikah harus diculik terlebih dahulu oleh calon mempelai pria sekitar tiga hari.
Lantas kemana si penculik membawa wanita tersebut?
BACA JUGA:Ini Makna Motif Batik Lahat? Diambil dari Corak dan Warna Cerita Legenda Rakyat, Apa Ya