'Ngidang' Tradisi Khas Palembang Cara Menghormati dan Memuliakan Tamu! Masihkah Ada?

Kamis 18-04-2024,12:30 WIB
Reporter : Agus Pongki
Editor : Sri Devi

Tata cara dan sopan santun dalam bersantap secara Islami tentunya akan benar-benar terasa dalam tradisi ini. 

Anak muda menghormati yang lebih tua dengan mempersilakan mengambil nasi lebih dulu.

Setelah acara ngidang selesai, sebagai penutup tuan rumah akan menyajikan kuliner manis khas Palembang seperti kue serikaya hijau. 

BACA JUGA:Tradisi Bakdan Sapi di Boyolali Sudah Berusia 73 Tahun, Ini Keunikan dari Tradisi yang Diadakan Usai Lebaran

BACA JUGA:4 Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri di Indonesia, Nomor 1 Berasal dari Keraton Yogyakarta

Tradisi ini masih sangat sering diadakan pada era tahun 80-90-an, namun mulai hilang seiring perkembangan zaman, masyarakat banyak beralih ke “prancisan”.

Padahal tradisi ngidang lebih hemat karena undangan mengambil seperlunya, karena hidangan dibagi dalam piring kecil. 

Makan bersama dengan lesehan duduk bersila mengelilingi hidangan dinilai lebih mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan dibandingkan prasmanan. 

Sangat banyak manfaat dan pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari tradisi ngidang atau ngobeng ini.

BACA JUGA:Bikin Kayangan Gempar, Ini 4 Fakta Otot Kawat Balung Wesi Gatotkaca

BACA JUGA:Limited Edition! 8 Tradisi Unik di Indonesia yang Ada Hanya Ketika Lebaran, Apa Saja?

Taradisi yang dapat menumbuhkan keakraban dan rasa persaudaraan tentu saja dapat menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".

Kategori :