PALPRES.COM - Siapakah dalang dibalik perubahan luar biasa Kereta Api Indonesia saat ini? Hingga Presiden Jokowi tak segan untuk memuji kemajuan PT KAI.
Tahukah kamu bagaimana gambaran betapa kacau balau perkeretaan di Indonesia 15 tahun yang lalu? Tepatnya sebelum tahun 2009.
Mungkin kamu masih mengingatnya, pada masa itu kita masih bisa memasuki stasiun dengan menyelinap melalui rel kereta, bahkan jika mau kita bisa langsung menaiki kereta tanpa membeli tiket sama sekali.
Saat itu pedagang asongan dan pengamen masih bebas berkeliling di stasiun bahkan di dalam kereta. Kabarnya KRL adalah tempat paling laris buat para pedagang asongan saat itu.
BACA JUGA:Lahan Warga Kena Imbas? Sumut Kejar Target Rampungnya Bandara Baru Senilai Rp718 Miliar
BACA JUGA:Alumni AAU 1996 Pecah Bintang, dari Danlanud Kini Jabat Kadispen TNI AU, Ini Dia Sosoknya?
Pada saat itu para penumpang masih dibiarkan merokok di dalam kereta terutama kereta kelas ekonomi dan kereta listrik, walaupun larangannya sudah terpajang jelas di kereta.
Kemudian jika kita tidak mendapatkan tempat duduk kita masih bisa duduk di lantai kabin, bordes, bahkan memanjat keatas gerbong kereta jika kita berani.
Pada saat itu masih bisa memaksa naik kereta walaupun tidak memiliki tiket, jika nantinya diperiksa oleh kondektur kita bisa membayarnya langsung kepada kondektur saat itu juga.
Hal yang paling berkesan dengan kondisi semrawutnya perkeretaan saat itu adalah saat memasuki masa mudik lebaran.
BACA JUGA:Saldo Masuk Rp600 Ribu di Kartu KKS, Benarkah BLT Mitigasi Risiko Pangan Sudah Cair?
BACA JUGA:Jadi Saksi Kisah Cinta Putra Raja, Inilah Pulau Unik Berbentuk Jantung Hati di Gorontalo
Kita akan mendapati banyak penumpang yang tidak peduli menempati bagian apa saja pada gerbong seperti dibawah bangku, dilantai kabin, di bordes bahkan bergelantungan di luar dan di atas gerbong.
Paling menyebalkan adalah saat ada penumpang yang tidak peduli merokok dalam keramaian tersebut, sehingga beberapa penumpang sering memilih duduk di bordes meskipun memiliki tiket dan mendapat tempat duduk.
Karena penumpang tersebut tidak kuat dengan panas dan pengap nya gerbong akibat desakan dan bau asap rokok.