Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!

Kamis 25-04-2024,09:17 WIB
Reporter : Aisyah Safitri
Editor : Ella Sulistiana

Kedua baju adat palembang, aesan gede dan aesan paksangko melambangkan kebesaran dan keanggunan, sebab dua busana ini sering dijumpai dalam acara Munggah atau pernikahan.

BACA JUGA:3 Makna Filosofis yang Terdapat Pada Rumah Limas Palembang yang Mungkin Kamu Belum tahu, Apa saja?

BACA JUGA: 3 Tradisi Unik di Sumatera Selatan, Satu Diantaranya Bisa Ambil Ikan Secara Gratis

Yang menjadi baju adat pernikahan kerajaan Sriwijaya.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pakaian adat ini mengalami modernisasi warna.

Untuk saat ini, dominasinya warna merah yang dihiasi dengan benang emas dan jubah bermotif bunga serta bintang emas.

Akan tetapi, sudah banyak baju pengantin Palembang yang tidak hanya didominasi warna merah dan banyak pilihan warna lain yang lebih mengikuti tren.

BACA JUGA:'Jangan Dak Tau' Inilah 7 Suku yang Ada di Sumatera Selatan, Kamu Asli Orang Mana Nih?

BACA JUGA:5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia, Dari Kecantikan Menato Tubuh hingga Tradisi Ekstream

2. Setiap aksesori atau ornamen memiliki filosofi yang berbeda

Pakaian adat pengantin Palembang akan menggunakan banyak aksesori atau ornamen yang tentu memiliki maknanya tersendiri.

Tidak hanya mahkota yang berada di atas kepala dan aksesori baju saja yang memiliki filosofi, namun dari sendal para pengantin pun memiliki makna yang penting.

Sendal tersebut bernama Cenela, yang digunakan sebagai penutup jari kaki dengan hiasan bersulam dan juga bermotif.

BACA JUGA:Tari Gending Sriwijaya dan Tari Tanggai di Sumsel Tak Ada Dasar Hukum, Benarkah?

BACA JUGA:'Ngidang' Tradisi Khas Palembang Cara Menghormati dan Memuliakan Tamu! Masihkah Ada?

Sendal atau selop ini memiliki filosofi bahwa melangkah dalam kehidupan haruslah memiliki pelindung diri, yaitu agama.

Kategori :