Aksesori kalung seperti kebo munggah dengan motif kerbau pun disimbolkan memiliki arti kesuburan dan dinilai sebagai penolak dari segala sesuatu yang jahat.
Sementara, ada selempang sawit yang digunakan pengantin dengan menyilang dari baju kiri ke pinggang sebelah kanan dan dari baju kanan ke pinggang kiri.
Selempang tersebut memiliki filosofi bahwa laki-laki dan perempuan haruslah sejajar dan tidak ada yang merasa di bawah.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Unik di Bali, Dilakukan Anak yang Menginjak Remaja! Ini Dia Tujuannya
3. Pakaian adat pernikahan Palembang melambangkan keanggunan dan kebesaran
Dari segi bahasa, aesan memiliki makna hiasan, sementara gede memilki makna kebesaran.
Sehingga, aesan gede memiliki makna pakaian kebesaran yang akan menggambarkan keagungan dan juga kemewahan.
Untuk gaya busana dari aesan paksangko bagi prisa akan menggunakan songket lepus sulam emas, seluar, selempang songket dan songkok emas di kepala.
BACA JUGA:Hanya Ada di Indonesia! 4 Tradisi Unik Sebelum dan Sesudah Lebaran, Nomor 1 Orang Indo Banget
BACA JUGA:Selain Bikin Cantik Ternyata Ada Banyak Makna Dibalik Riasan Paes Pengantin Jawa
Sementara, aesan paksangko untuk wanita menggunakan baju kurung merah dengan motif bintang emas.
Ada mahkoa, teratai penutup dada, dan kain songket dengan sulaman emas.
4. Warna merah berasal dari warna buah manggis
Kemas Ari Panji, seorang pengamat sejarah UIN Raden Fatah Palembang menyebutkan bahwa warna merah yang mendominasi baju adat Palembang ini memiliki makna tersendiri.
BACA JUGA:Sudah Mendunia ! 5 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Ini Terkenal Unik, dan Digemari Segala Usia