Selain itu membangun 10 perlintasan satwa di Tol Pekanbaru - Dumai dan Tol Sigli - Banda Aceh, yang masuk dalam aspek perlindungan terhadapkeanekaragaman hayati.
BACA JUGA:Lebaran Telah Usai, Astra Motor Sumsel Masih Hadirkan Promo THR, Beli Motor Matic DP Lebih Murah
BACA JUGA:KOVO All Star Korea Musim Depan Bakal Pindah ke Indonesia Arena?
Implementasi Tol Hijau Ramah Lingkungan atau Green Toll Road inim lanjutnyam tidak hanya akan berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada bisnis Hutama Karya.
Denganmemenuhi standar lingkungan yang lebih tinggi, lanjut Adjib, pihajnya dapat memperluas pasar.
Selain itu meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan memperkuat posisi sebagai Badan Usaha Jalan Tol maupun sebagai pengembang infrastruktur yang berkelanjutan.
“Dengan memastikan setiap jalan tol memenuhi standar tersebut, Hutama Karya tidak hanya melestarikan lingkungan.
BACA JUGA:Puncak Peringatan Hari Otonimi Daerah 2024, Agus Fatoni: Capaian Ekonomi di Sumsel Sangat Baik
BACA JUGA:PKK Sumsel Gelar Jambore Kader PKK Sumsel , Terus Tinggkatkan Kualitas Kehidupan Keluarga
Tetapi juga menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Selain itu pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat yang termasuk pada aspek jalan tol berkelanjutan, melalui ketersediaan ruang UMKM di rest area juga telah diimplementasikan.
Terkait hal itu, Hutama Karya menyiapkan sebanyak 70 persen ruang tenant bagi UMKM lokal dengan harga yang lebih rendah dari harga komersil.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah masyarakat setempat mengembangkan usahanya dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:3 Pantai Terindah di Kalimantan Selatan, Keindahannya Kalahkan Pantai Sanur Bali!
BACA JUGA: Tindaklanjut LHP Muba di Atas Rata-rata Nasional, Capai 88, 6 Persen
Selain itu, aspek responsif gender juga telah diterapkan seperti penyediaan toilet dan tempat wudhu laki-laki dan perempuan terpisah, ruang laktasidan ladies parking di beberapa rest area yang dikelola.