Upacara ini akan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas aliran sungai yang mana selalu memberikan masyarakat mata pencaharian dan sebagi bentuk untuk menghormasi sang leluhur.
Tradisi unik satu ini biasanya akan digelar setiap satu tahun sekali yang akan diawali dengan upacara adat kuno untuk menghormati leluhur, yang dilanjutkan dengan menangkap ikan bersama di sungai.
Tak hanya itu, upacara adat ini pun dilakukan untuk mempererat tali silahturahmi dan juga kerukunan di masyarakat, lho.
BACA JUGA:'Jangan Dak Tau' Inilah 7 Suku yang Ada di Sumatera Selatan, Kamu Asli Orang Mana Nih?
BACA JUGA:5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia, Dari Kecantikan Menato Tubuh hingga Tradisi Ekstream
Hasil tangkapan ikan nantinya boleh dibawa pulang masing-masing untuk dinikmati secara bersama-sama.
3. Upacara Adat Tepung Tawar
Selanjutnya, ada upacara adat Tepung Tawar yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Republik Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Upacara adat satu ini merupakan tradisi masyarakat yang dilaksanakan dengan bermusyawarah untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi di masyarakat.
BACA JUGA:Tari Gending Sriwijaya dan Tari Tanggai di Sumsel Tak Ada Dasar Hukum, Benarkah?
BACA JUGA:'Ngidang' Tradisi Khas Palembang Cara Menghormati dan Memuliakan Tamu! Masihkah Ada?
Sebab, masyarakat Palembang dikenal dengan kehidupannya yang rukun dan hidup berdampingan, walaupun terdiri dari berbagai suku, bangsa, rasa dan juga golongan.
Konon, upacara adat ini telah dilakukan sejak zaman kerajaan dan tetap dilestarikan hingga sekarang.
Biasa dilakukan oleh tetua keluarga yang nantinya kaan didampingi oleh tokoh masyarakat.
Disaat telah mencapai kesepakatan, pihak yang nantinya akan berdamai harus membawa ketan, ayam panggang dan juga kunyit.