Inflasi Sumsel Sepanjang Tahun 2024 Tercatat 1,20 Persen, Lebih Rendah dari Inflasi Nasional

PALEMBANG,PALPRES.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat inflasi sepanjang tahun 2024 lebih rendah dari nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Sumsel, Wahyu Yulianto dalam Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Griya Agung, Kamis 2 Januari 2025.

“Secara tahunan, inflasi Sumsel tahun 2024 tercatat 1,20 persen, lebih rendah dari inflasi nasional 1,57 persen,”ungkap Wahyu. 

Capaian tersebut membuat Sumsel berada di peringkat ke 8 terendah secara nasional. 

BACA JUGA:Pemkot Optimis Tekan Inflasi Selama Nataru, Begini Kata Pj Walikota Palembang

BACA JUGA:Staf Ahli Pemkot Lubuklinggau Ikut Rakor Pengendalian Inflasi dan Kebijakan Upah Minimum 2025

“Ini merupakan sejumlah capaian jika dilihat data pada awal tahun 2024 yaitu Januari inflasi tercatat 3,35 persen dan di Desember 2024 inflasi teracatat 1,20 persen,”jelasnya. 

Sementara inflasi secara mounth to mounth (m to m) bulan Desember 2024 tercatat 0,5 persen. 

Wahyu menyampaikan, ada sejumlah catatan dan peristiwa penting yang mempengaruhi inflasi disetiap periodenya. 

“Beberapa hal yang mempengaruhi inflasi ditahun 2024 yaitu penyesuaian harga BBM non subsidi sebanyak 6 kali sepanjang tahun ini, lalu harga emas yang terus menguat, cuaca ekstrem, kenaikan harga minyak goreng, dan  kenaikan tarif angkutan udara termasuk upaya yang konsisten yang kita lakukan untuk pengendalian inflasi pemerintah daerah,”jelasnya. 

BACA JUGA:Inflasi Sumsel Tetap Terkendali Jelang HBKN Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

BACA JUGA:Tomat, Bawang Merah Hingga BBM Sumbang Inflasi Sumsel 0,58 Persen di November 2024

Adapun inflasi masih dipengaruhi oleh komoditas cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, minyak goreng dan tarif angkutan udara dengan menyumbang inflasi hingga 1,13 persen.

Wahyu menerangkan, Sumsel mengalami inflasi selama 7 bulan ditahun 2024 dengan inflasi tertinggi terjadi pada bulan November dan terendah pada Februari sebesar 0,01 persen.

Sumber: