Hanya saja, keduanya tidak memiliki tipikal permainan yang mirip dengan Struick.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-23 Akan Rusak Rekor Mentereng Uzbekistan, Hanya Perlu Optimalkan Keunggulan Ini
BACA JUGA:Kabar Baik Buat Timnas Indonesia U-23, Pelatih Arab Saudi Ungkap Senjata Rahasia Uzbekistan
Sananta dan Hokky adalah sosok target man.
Mereka ini lebih berkarakter menunggu bola datang kepadanya.
Struick adalah tipe penyerang yang mencari bola, lalu bergerak cepat melakukan penetrasi ke pertahanan lawan.
STY lebih menyukai tipe penyerang seperti ini.
Pelatih asal Korea Selatan itu bisa saja meniru strategi Real madrid saat dilatih Carlo Ancelotti di musim ini.
Ancelotti tidak pernah memainkan striker murni.
Ia kerap memasang Vinicius Jr dan Rodrygo sebagai penyerang.
Padahal posisi asli keduanya adalah pemain sayap.
Selain itu, kunci dari strategi tersebut adalah menempatkan Jude Bellingham di belakang keduanya.
Strategi ini berjalan sangat baik sejauh ini.
Real Madrid kini di ambang juara Liga Spanyol.
Mereka berhasil mengalahkan juara bertahan Liga Champions, Manchester City pada babak perempat final Liga Champions.
Kalau Shin Tae-yong mau meniru strategi Ancelotti, ia bisa menempatkan Witan Sulaeman atau Marselino Ferdinan sebagai false nine atau striker palsu.