Sebab itulah, mengabaikan atau melupakan bacaan Fatihah dalam ibadah sholat merupakan suatu pelanggaran terhadap tata cara ibadah yang telah ditetapkan dalam Islam.
BACA JUGA:PT HM Sampoerna Tbk Buka Lowongan Kerja Melalui Program Sampoerna Graduate Trainee 2024
Tak hanya itu, Fatihah juga bukanlah sarana untuk mencapai keuntungan duniawi semata, melainkan sebagai bentuk ibadah serta penghormatan kepada Allah SWT.
Fatihah yang dianggap sebagai sarana untuk mencapai keberhasilan materi atau kesuksesan dunia merupakan suatu pemahaman yang keliru dan menyesatkan.
Menurut Gus Bahudin, surat Al Fatihah ini mengucapkannya ringan, dihafalkan juga pendek, akan tetapi pahala dan khasiatnya begitu besar.
Fatihah itu sebenarnya adalah Dawuh/Firman Allah yang diberikan kepada kita selaku manusia, sehingga jangan disalahgunakan.
BACA JUGA:Erick Thohir Surati Cerezo Osaka, Minta Justin Hubner Main di Timnas Indonesia U-23 vs Guinea
Sehingga jangan diganti atau diubah baik dari segi lafadz maupun maknanya, lafadz dan makna Surat Al Fatihah sebagai firman Allah ini sudah paten, tetap dan berlaku sempurna.
Karena itulah, penting bagi umat Islam untuk memahami dengan benar makna dan keistimewaan Fatihah sesuai dengan ajaran Islam yang sejati.
Selain itu, Fatihah juga bukan sekedar bacaan ritual yang diucapkan tanpa pemahaman, melainkan sebagai wahyu ilahi yang mengandung petunjuk dan hikmah bagi manusia.
Mengargai dan memahami makna yang sebenarnya dari Al Fatihah, umat Islam bisa menjalankan ibadah dengan penuh ketaqwaan dan kesadaran kepada Allah SWT.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil Baru Harga Rp100 Jutaan Tahun 2024, Cocok Untuk Mobil Keluarga
Dengan pemahaman ini, semoga bisa membawa umat Islam menuju kehidupan yang lebih berkah dan bermakna dunia dan akhirat.