
4. Mengutamakan kualitas
Non-poster tidak membagikan semua hal di media sosial.
Mereka fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Mereka hanya memposting peristiwa penting atau pengalaman bermakna.
5. Tidak suka dinilai
Media sosial dapat menjadi tempat berkembangnya kecemasan dan rasa insecure.
Non-poster menghindari platform ini untuk menghindari dihakimi atau dibandingkan dengan orang lain.
6. Menyukai hubungan yang nyata, bukan lewat media sosial
Non-poster lebih memilih membangun hubungan di dunia nyata.
Bagi mereka, interaksi tatap muka lebih berharga daripada interaksi virtual.
7. Mengutamakan suara batin
Non-poster menemukan kedamaian dalam kesunyian.
Mereka tidak merasa terdorong untuk membagikan setiap momen di media sosial.