Halaman kedua terdapat tatanan batu putih dan andesit pada laintainya.
Halaman kedua dan ketiga tampak jelas dibatasi oleh talud yang terbuat dari batu andesit dan batu putih.
Ada tangga yang terhubung antar halaman serta pintu gerbang ketika menuju halaman ketiga atau halaman utama.
BACA JUGA:Inilah Bacaan Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang Sunan Ampel, Raja Jin Tanah Jawa Sampai Tunduk
Halaman ketiga ini merupakan halaman pertama yang ada batur dengan dua buah candi tak berbilik, sehingga tak memiliki pintu dengan hiasan kata yang utuh dengan rahang bawah.
Menariknya, di bagian halaman tertinggi terdapat dua bangunan candi untuk pemujaan, yang diprediksi kepada Dewa Wisnu dan Dewi Sri.
Candi ini mempunyai masing-masing ukuran berkisar 8,18 meter x 8,18 meter dengan tinggi 9,05 meter.
Bangunan candi-candi ini tak memiliki pintu masuk, sehingga upacara pemujaan diperkirakan dilakukan di luar bangunan.
Candi Barong ini latar belakangnya adalah agama Hindu dengan aliran Waisnawa atau pemujaan Dewa Wisnu.
Bangunan ini bertujuan sebagai pemujaan Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
Di Candi Barong ditemuka n dua buah arca Dewi Sri, arca Dewa Siwa dua buah, arca Ganesa yang belum selesai dan arca yang tak bisa diidentifikasi.
Keistimewaan candi ini adalah adanya tempat pemujaan terhadap Wisnu, candi-candi Jawa Tengah memuja Dewa Syiwa atau bersifat Syiwaitis.