Dijelaskan Pakde Jamin, dulu daerahnya masih terisolasi di hutan tropis.
Dari Palembang ke Bukit Batu harus ditempuh seharian, dengan motor ketek melalui rawa-rawa.
Memang Transmigrasi Air Sugihan merupakan proyek Orde Baru, membangun pemukiman untuk 2.137 KK pada 1980.
BACA JUGA:WOW KEREN! 5 Mobil Mewah Dengan Pintu Geser, Pas Buat Liburan Bareng Keluarga
BACA JUGA:Trending di Youtube, Ini Lirik Lagu Magic Hour - JKT48
Tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kecamatan Air Sugihan OKI.
Menurut Pakde Jamin, dia mendapat jatah lahan sekitar 3,8 Hektar.
“2 Hektar harus ditanam tanaman wajib, padi dan jagung.
Sedang sisanya 1,8 Hektar bebas bisa ditanam apa saja.
BACA JUGA:3 Bansos Ini Akan Dibagikan Lagi Pada Mei Ini, Nominalnya Juga Naik!
BACA JUGA:3 Bansos Ini Akan Dibagikan Lagi Pada Mei Ini, Nominalnya Juga Naik!
Kami lalu diperkenalkan dengan Kopi Laut dan Nanas Gambut,” kata Pakde Jamin.
Pakde Jamin mengatakan selain kondisi alam yang berat, mereka harus berhadapan dengan binatang liar, khususnya gajah.
Pakde Jamin mengaku, dia warga tetap merasakan ancaman dari kawanan gajah yang bersembunyi dibalik lebatnya hutan lindung Air Sugihan yang tersisa.
Kawanan gajah itu, setiap saat bisa masuk ke perkampungan.
BACA JUGA:Kabar Bahagia, Kaesang Pengarep Umumkan Sang Istri Hamil Anak Pertama