“Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi.
BACA JUGA:Tiba di Asrama Haji, 90 Persen Jemaah Kloter 2 Embarkasi Palembang Beresiko Tinggi
BACA JUGA:Lepas Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Palembang, Agus Fatoni Titip Doa untuk Sumsel
Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa.
Screening untuk psikiatri dimulai di tanah air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul,” ujar Firdaus.
Menurut dia, sebenarnya sebelum melunasi biaya perjalanan ibadah haji, jemaah telah menjalani pemeriksaan.
Tetapi, berbagai hal, mulai dari tekanan, cuaca yang panas, dan kondisi yang tidak nyaman, kadang membuat gangguan kejiwaan muncul.
BACA JUGA:Menag Apresiasi Pemerintah Saudi Tambah Layanan Fast Track Jemaah Haji
Sementara itu, Kepala KKHI Madinah Dr Karmijono mengatakan, tahun lalu, jemaah haji yang dirawat di HCU umumnya karena stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik.
KKHI menerapkan aturan, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam.
Jika tidak ada perubahan, dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
“Tapi, itu pun tidak saklek. Kalau 1 x 24 jam kok tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk.
BACA JUGA:450 Calon Jemaah Haji Palembang Kloter 1 Berangkat dari Bandara SMB II Menuju Madinah
Keselamatan pasien harus diutamakan,” ujar Karmijono.