PALPRES.COM - Pembangunan infrastruktur di IKN Kalimantan Timur sepertinya tak lepas dari teknologi canggih berlapis.
Seperti halnya proyek IPAL di Kalimantan Timur yang menjadi impian akan Kota Sirkular dan Tangguh.
Pengelolaan limbah ini tentunya mempunyai standar daur ulang yang berbasis energi berkelanjutan.
Guna mencapai impian kota cerdas, Pemerintah RI akhirnya memanfaatkan peran mesin canggih untuk mendayagunakan sumber daya alam yang ada.
Artinya, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkan peran instrumen khusus untuk mengefisienkan penggunaan energi.
Menariknya, penerapan inovasi cerdas ini bukan hanya terkait efisiensi penggunaan SDA, namun juga menambah nilai ekonomi.
Salah satu inovasi kecanggihan yang diterapkan dalam proyek instalasi pengolahan air limbah ini mencakup penggunaan sensor dan IoT (Internet of Things).
Sesuai prinsip blue print kota cerdas Nusantara, proyek IPAL di IKN bakal masuk dalam lapisan berlapis infrastruktur canggihnya.
BACA JUGA:Investasinya Rp283 Triliun, Kaltara Bangun Proyek PLTA Terbesar di Asia Tenggara, Cek Lokasinya
Dimana lapisan pertama, ibukota nusantara dibantu infrastruktur pasif yakni Multi Utility Tunnel (MUT) dalam pengelolaan jaringan energinya.
Kemudian lapisan berikutnya, proyek IKN di Kalimantan Timur didukung dengan infrastruktur aktif seperti menara BTS 5G NSA serta jaringan fiber optik kabel.
Hal ini diharapkan bisa membantu kemudahan pengintegrasian data dalam mengimplementasikan kinerja tata kelolanya.
Selanjutnya untuk lapisan ketika dan terakhir, pengelolaan limbah berbasis sensor dan IoT didampingi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat proyek IPAL masuk dalam bagian dari 6 domain aplikasi kota cerdas.
BACA JUGA:Umpan Mancing Pakai Ongol-ongol Wangi dan Amis, Tak Disangka Bakal Dapat Banyak Ikan