PALESTINA, PALPRES.COM – Slogan "All Eyes on Rafah" belakangan ini semakin masif disuarakan di ranah media sosial, mulai dari Instagram, X, hingga Tiktok.
Slogan "All Eyes on Rafah" muncul, sebagai wujud keprihatinan dunia internasional terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususunya di Rafah, akibat kekejaman militer Israel.
"All Eyes on Rafah" yang berarti semua mata berada di Rafah kian menjadi trend di media sosial, pasca serangan militer Israel ke kamp pengungsi Kamp Tel Al-Sultan di Kota Rafah, Palestina, Minggu 26 Mei 2024.
Dalam peristiwa, kebakaran hebat melanda Kamp Tel Al-Sultan.
BACA JUGA:Shayne Pattynama Masa Bodoh Soal Kariernya di KAS Eupen, Pilih Fokus Timnas Indonesia
Akibatnya, para penghuni kamp yang didominasi anak-anak dan para wanita tewas terbakar hidup-hidup.
Mirisnya, para korban terbakar saat mereka sedang terlelap tidur.
Tentara Israel menolak bertanggungjawab, atas tragedy tewasnya puluhan warga sipil pengungsi di Kamp Tel Al-Sultan.
Walaupun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan peristiwa itu, sebagai sebuah ‘tragic error’.
BACA JUGA:13 Rekomendasi Parfum untuk Anak Sekolah, Wanginya Tahan Seharian, Belajar Jadi Lebih Pede
BACA JUGA:Kadin Indonesia Siapkan Usulan Whitepaper Kebijakan Ekonomi, Sukseskan Program Pemerintah 2024-2029
Bahkan, militer Israel menuduh kebakaran hebat yang menghabuskan Kamp Tel Al-Sultan berikut puluhan warga sipil penghuninya, adalah rekayasa pejuang Hamas.
Dalih militer Israel, efek ledakan bom skala kecil mereka dengan berat hanya 17 kg menjadi parah setelah menyulut amunisi dan bahan peledak milik Hamas yang disembunyikan di dalam kamp.
Jelas dalih militer Israel hanya mencari kambing hitam, karena fakta di lapangan, Kamp Tel Al-Sultan hanya berisi pengungsi warga sipil saja.