Kata-kata tersebut diucapkan beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi ke kota tersebut.
BACA JUGA:Zona Aman Hancur Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa, Israel Tetap Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah
BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir
Ungkapan All Eyes on Rafah ini dimaksudkan sebagai sebuah permintaan bagi para pengamat dunia untuk tidak berpaling dari apa yang sedang terjadi di kota Rafah.
Setidaknya ada 1,4 juta orang yng berlindung di sana setelah melarikan diri dari gempuran di tempat lain di Gaza.
Bahkan Militer Israel melancarkan serangan udara dan membombardir wilayah ‘aman’ kamp-kamp pengungsi di Rafah bagian Selatan pada Minggu 26 Mei 2024 malam.
Otoritas Palestina melaporkan setidaknya ada 50 orang tewas dalam serangan bom tersebut, bahkan 200 lebih korban mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit
BACA JUGA:NGELES LAGI! Bom Kamp Pengungsi, Israel Malah Salahkan Hamas
Sebagian besar korban tewas dan luka merupakan wanita, anak-anak dan juga orang tua lansia.
Serangan bom Israel tersebut menghantam kamp pengungsi di Rafah.
Dikabarkan bahwa serangan udara Israel itu telah menghantam area Tel Al Sultan di Rafah bagian barat.
Area tersebut merupakan penampungan ribuan orang yang mencari perlindungan dan mengungsi dari perang yang terjadi.
BACA JUGA:ISRAEL SEWOT! 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Resmi Akui Negara Palestina
BACA JUGA:Otoritas Palestina Ingin Memerintah Diwilayah Gaza, Palestina SUDAH MERDEKA?
Kebanyakan dari mereka merupakan pengunsi yang melarikan diri dari area timur Rafah yang diserbu tank-tank Israel dua pekan lalu.