Intip Sejarah dan Mitos Lorong Basa di Pasar 16 Ilir Palembang, Sudah Tahu?

Jumat 07-06-2024,16:32 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

BACA JUGA:5 Tingkatan Ilmu Menurut Spiritual Jawa, Kamu di Tingkatan Mana?

BACA JUGA:Temui Pj Bupati Muba, PT Indomarco Prismatama Salurkan Dua Bantuan CSR

1. Versi Pertama menurut Raden Husein atau Di Rajo, seorang penelusur sejarah Palembang

Lorong Basa dulunya selalu basah lantaran tumpahan dan ceceran air yang diangkat dan diangkut melewati lorong ini.

Para pedagang Tionghoa membawa air dari sungai Musi ke perkampungan di sekitar Masjid Lamo dan Beringin Janggut dengan menggunakan kaleng segi empat yang diangkut dengan cara dipikul.

Akibat aktivitas inilah, jalan tersebut selalu basah sehingga dinamakan Lorong Basa.

BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair Lewat ATM KKS Duluan, Untuk KPM Dengan Kriteria Berikut!

BACA JUGA:Shin Tae-yong Tegas Akan Lakukan Evaluasi Skuad Garuda, Imbas Timnas Indonesia Dilibas Irak di Kandang Sendiri

2. Versi Kedua, nama Lorong Basa konon juga terkait dengan praktik prostitusi yang terjadi di masa Belanda sekitar tahun 1938-1942.

Kawasan ini menjadi tempat prostitusi lantaran lokasinya strategis di pusat perdagangan dan pelabuhan.

"Basa" dalam konteks ini merujuk pada aktivitas ilegal yang terjadi disana kala itu.

3. Versi Ketiga, Lorong Basa diambil dari nama Jalan Sentot Alibasyah

BACA JUGA:Warga Yahudi Israel Serbu Masjid Al Aqsa, Aniaya Warga Palestina, Indonesia Protes Keras

BACA JUGA:GACOR BANGET! 5 HP Merek Hp yang Tahan Terendam Air, Bisa Dipakai Buat Ngonten Sambil Diving

Menurut versi ketiga ini, Lorong Basa diambil dari nama Jalan Sentot Alibasyah yang sering disingkat menjadi Lorong Basa.

Walaupun masuk akal, namun versi ini dianggap kurang kuat lantaran sebelum tahun 1970-an, jalan ini telah dikenal dengan nama Lorong Basa.

Kategori :