Benny Gantz juga minta Netanyahu agar menetapkan tanggal pemilu.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Penerimaan Besar-besaran BUMN PT Bank Rakyat Indonesia untuk Semua Jurusan!
BACA JUGA:Mental Sempat Drop, Begini Kondisi Ernando Ari Jelang Timnas Indonesia vs Filipina
Soalnya menurut Gantz, saat ini Israel mustahil meraih kemenangan total di Gaza.
“Pemerintah Israel harus utamakan pembebasan sandera Hamas ketimbang mementingkan kepentingan politik,” tegas Benny Gantz.
Masuknya Benny Gantz di Kabinet Perang Netanyahu, ditujukan guna meningkatkan citra Israel di mata mitra internasional.
Karena Gantz memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara sekutuh Israel, terlebih lagi Amerika Serikat.
Mundurnya Benny Gantz, tak serta merta membuat Kabinet Perang Benjamin Netanyahu jatuh.
Soalnya, kubu Benjamin Netanyahu masih menguasai 64 dari 120 kursi parlemen.
Namun pengunduran Benny Gantz dari Kabinet Benjamin Netanyahu, menunjukkan jika di dalam Pemerintahan Darurat Israel serang sudah tidak kompak lagi.
Dengan hengkangnya Benny Gantz, maka Benjamin Netanyahu akan kian bergantung dengan sekutu sayap kanan yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
BACA JUGA:BERSIAP! Akhir Juni Ini Akan Ada 4 BLT yang Dicairkan Pemerintah, Intip Daftarnya!
BACA JUGA:Bunga Putih Bersih dan Baunya Harum, Inilah 10 Fakta Menarik Bunga Kaca Piring
Sementara sekutu sayap kanan Benjamin Netanyahu tersebut, merupakan kelompok yang keras menolak proposal peta gencatan senjata yang digagas Presiden Ameriak Serikat, Joe Biden.