Dengan terjadinya penurunan volume air, lanjut Menteri Basuki, dikhawatirkan akan berpengaruh pada pasokan air untuk irigasi dan mengurangi luas lahan yang dapat diairi pada musim tanam.
Menteri Basuki berharap, Modifikasi Cuaca dapat mengurangi defisit volume tampungan.
Selain juga memastikan ketersediaan air selama Masa Tanam II, sehingga petani tetap bisa panen dan rencana layanan irigasi untuk Masa Tanam III dapat ditingkatkan.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Sakit Flu dan Batuk Jelang Timnas Indonesia Lawan Filipina
BACA JUGA:Urus E-Paspor Kini Bisa di Kantor Imigrasi Indonesia, Sehari Langsung Jadi, Segini Biayanya
Sementara Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adek Rizaldi, menambahkan, Teknologi Modifikasi Cuaca merupala upaya pihaknya dalam rangka mitigasi dampak musim kemarau sebagai bagianpengelolaan sumber daya air.