Buya Anwar Abbas Imbau Jemaah Haji Ikut Skema Murur untuk Keselamatan Jemaah Lansia dan Risti

Rabu 12-06-2024,17:15 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

PALPRES.COM- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas menilai mengimbau untuk keselamatan jemaah lansia dan risti, maka perjalanan hajinya lebih baik dari Arafah langsung lanjut ke Mina, dan mabit di Muzdalifah mengikuti skema murur. 

Hal ini disampaikan KH Anwar Abbas, usai meninjau kesiapan sarana pra sarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj.

Buya Anwar Abbas yang juga Naib Amirul Hajj 1445 H/2024 M ini menilai pilihan tersebut amat tepat untuk diambil demi memberikan keselamatan bagi jemaah. 

“Saya tahun 2008 haji, tahun 2019 haji, tempat di sini (Muzdalifah, red) masih luas, sehingga kalau mobil (bus) parkir di sini meskipun sempit-sempit tapi mampulah menampung. Tapi sekarang banyak bangunan, di sini ada dibangun toilet,” ungkap Anwar Abbas, Selasa 11 Juni 2024.

BACA JUGA:Tahun Ini Kuota Jemaah Haji Indonesia Terbanyak Sepanjang Sejarah Penyelenggaraan Ibadah Haji

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Seluruh Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Tanah Suci

“Kesimpulan saya, impossible mobil yang datang dari Arafah berhenti di sini semua, tidak akan tertampung. Sehingga diperlukan ijtihad ulama, dan Majelis Ulama Indonesia sudah membuat fatwa. Artinya, jemaah tertentu yang sakit dan berisiko tinggi, untuk keselamatan mereka, lebih baik lanjut ke Mina, dan berangkat jam 19.00 malam,” sambung pria yang juga akrab dipanggil Buya Anwar ini.  

Menurutnya, pilihan mabit di Muzdalifah dengan skema murur patut menjadi pilihan karena bertujuan menjaga keselamatan diri.

“Itu ada alasannya, masyaqqah, kesulitan. Dalam maqashid syariah kan, ada hifdzunnafs ya, ada pertimbangan keselamatan jemaah,” tutur Buya Anwar yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah.  

Buya Anwar juga sepakat dengan program murur yang disiapkan pemerintah di mana para jemaah lansia, jemaah dengan risiko tinggi serta pendampingnya akan mulai diberangkatkan dari Arafah langsung menuju Mina dimulai sejak pukul 19.00 malam. 

BACA JUGA:TEGAS! Arab Saudi Cabut Izin Haji 2024 Jika Jamaah Tidak Mematuhi Syarat Ini

BACA JUGA:Ini Larangan dalam Keadaan Ihram untuk Jemaah Haji Laki-laki dan Perempuan

“Itu, kan, artinya sudah melewati malam, ya. Saya kira sah. Malam kan dimulai dari terbenamnya matahari. Memang ada ulama menyatakan lewat jam 12 malam, tapi situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. Melihat space (luasan) sekarang ini, saya punya kesimpulan memang tidak mungkin,” ungkap Buya Anwar. 

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah menggulirkan rencana pola mabit di Muzdalifah dengan skema murur.

Hal ini menjadi bagian dari mitigasi makin sempitnya kawasan Muzdalifah, khususnya setelah terbangunnya toilet yang memakan lahan seluas dua hektar. 

Kategori :