Sedangkan Gubernur Riau, Syamsuar juga melakukan pertemuan dengan Yang Dipertua Negeri Melaka, Tun Seri Utama Dr Haji Mohd Ali Bin Mohd Rustam di Istana Negeri Melaka Malaysia pada Sabtu 28 Mei 2012.
Dalam pertemuan ini dibahas mengenai pembangunan Jembatan Rupat - Melaka sebagai langkah awal.
Syamsuar juga menyusulkan percepatan pembangunan roll on roll off (Ro-Do) Dumai Melaka.
Dikatakan Syamsuar, Indonesia dan Malaysia telah beberapa kali melakukan pertemuan membahas pembangunan Ro-Ro Dumai - Melaka.
BACA JUGA:Siswa SMA Adabiyah Palembang Antusias Ikuti Edukasi Safety Riding Astra Motor Sumsel
Walaupun pembahasan ini semat terhenti oleh Pandemi Covid-19, pertemuan terakhir secara virtual dipimpin oleh Menko Marves tahun 2020 menunjukkan bahwa komitemen kedua negara ini tetap kuat.
Apabila jembatan ini berhasil dibangun, perjalanan darat antara Indonesia - Malaysia ini bakal menjadi lebih singkat, terutama dengan banyaknya jalan tol Trans-Sumatera yang telah rampung.
Diharapkan, jembatan ini juga bakal meningkatkan arus logistik, mengurangi biaya transportasi serta meningkatkan kunjungan wisatawan antar negara.
Proyek ini tak hanya mempermudah mobilitas penduduk dan barang, namun juga mempererat hubungan ekonomi dan budaya Indonesia - Malaysia.
Bukan itu saja, kawasan industri baru yang dikembangkan di Masjid Tanah bakal menampung berbagai kegiatan industri, menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Walaupun proyek ini diproyeksikan menelan waktu 20 tahun, tapi harapan masyarakat dan pemerintah kedua negara sangat tinggi.
Adanya kolaborasi yang kuat serta komitmen dari semua pihak, proyek jembatan dan terowongan ini diharapkan bisa terlaksana dan menjadi simbol kerjasama yang menguntungkan antara kedua negara.