PALPRES.COM - Indonesia dan Malaysia pernah merencanakan proyek ambisius yang menghubungkan kedua negara.
Proyek besar ini melibatkan pembangunan jalur sepanjang 120 kilometer yang menghubungkan Telo di Masjid Tanah Malaysia dengan Dumai di Indonesia.
Diperkirakan, proyek ini bakal memakan waktu selama 20 tahun untuk menyelesaikannya.
Akan tetapi, dampak yang diharapkan sangat besar terhadap pembangunan ekonomi di kedua negara tersebut.
BACA JUGA:Lulus Langsung Jadi PNS! Ini 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan
Pembangunan jalur berupa jembatan ini bakal melibatkan kerjasama dengan sektor swasta, termasuk Jerman Melaka Investment, Industri Entrepreneur Cooperative Committee serta pihak lainnya.
Pihak Melaka, Datuk Seri Ab Rauf Yusoh mengkonfirmasi bahwa usulan proyek ini telah diajukan sektor swasta dan telah mendapatkan persetujuan prinsip dari kedua negara untuk studi lebih rinci.
Proyek ini bakal menggunakan konsep One Belt One Road serta diharapkan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia.
Proyek ini juga bakal mencakup pembangunan berbagai infrastruktur penting seperti area penyebaran lalu lintas, imigrasi dan karantina.
Kawasan industri baru seluas sekitar 2.023 hektar juga bakal dikembangkan di Masjid Tanah oleh Melaka Corporation, sehingga diharapkan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian setempat.
Langkah-Langkah Awal dari Proyek Besar
Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso telah mengajukan usulan mengenai jembatan ini dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau Tahun 2022.
Adanya rencana ini melibatkan penghubungan Pulau Rupat di Indonesia dengan Melaka di Malaysia, yakni melalui jembatan terpanjang di dunia.
BACA JUGA:Kasus Maarten Paes Tak Masuk Agenda Sidang CAS, Jadi Kapan Bela Timnas Indonesia?